Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah ini dirancang dengan gaya arsitektural campuran Islam, Jawa, dan Romawi. Gaya Romawi dapat dilihat dari 25 bangunan pilar di pelataran masjid. Pilar dengan gaya koloseum Athena di Romawi yang dihiasi dengan kaligrafi yang sangat indah, menyimbolkan 25 Nabi dan Rasul. tertulis dua kalimat syahadat yang terletak di depan gerbang. Juga tertulis Arab Melayu “Sucining Guno Gapuraning Gusti” yang terletak pada bidang datar.
Masjid Agung Semarang dilengkapi juga dengan wisma penginapan, terdapat 23 kamar dengan berbagai kelas. Anda bisa mempergunakan fasilitas ini jika anda suka. Yang paling mengagumkan pada Masjid Agung Jawa Tengah adalah terletak pada Menara Al Husna (Al Husna Tower) dengan tinggi 99 m. Terdapat kafe muslim yang dapat berputar 360 derajat di lantai 18. Dan dilantai 19 ada 5 teropong yang dapat digunakan untuk menikmati indahnya kota semarang.
Keberadaan bangunan masjid ini tak lepas dari Masjid Besar Kauman Semarang. Pembangunan MAJT berawal dari kembalinya tanah banda (harta) wakaf milik Masjid Besar Kauman Semarang yang telah sekian lama tak tentu rimbanya. Raibnya banda wakaf Masjid Besar Kauman Semarang berawal dari proses tukar guling tanah wakaf Masjid Kauman seluas 119.127 ha yang dikelola oleh BKM (Badan Kesejahteraan Masjid) bentukan Bidang Urusan Agama Depag Jawa Tengah. Dengan alasan tanah itu tidak produktif, oleh BKM tanah itu di tukar guling dengan tanah seluas 250 ha di Demak lewat PT. Sambirejo. Kemudian berpindah tangan ke PT. Tensindo milik Tjipto Siswoyo.
Hasil perjuangan banyak pihak untuk mengembalikan banda wakaf Masjid Besar Kauman Semarang itu ahirnya berbuah manis setelah melalui perjuangan panjang. MAJT sendiri dibangun di atas salah satu petak tanah banda wakaf Masjid Besar Kauman Semarang yang telah kembali tersebut.
Pada tanggal 6 juni 2001 Gubernur Jawa Tengah membentuk Tim Koordinasi Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah untuk menangani masalah-masalah baik yang mendasar maupun teknis. Berkat niat yang luhur dan silaturahmi yang erat, dalam waktu kerja yang amat singkat keputusan-keputusan pokok sudah dapat ditentukan : status tanah, persetujuan pembiayaan dari APBD oleh DPRD Jawa Tengah, serta pemiilhan lahan tapak dan program ruang.
Kemudian pembangunan masjid tersebut dimulai pada hari Jumat, 6 September 2002 yang ditandai dengan pemasangan tiang pancang perdana yang dilakukan Menteri Agama Ri, Prof. Dr. H. Said Agil Husen al-Munawar, KH. MA Sahal Mahfudz dan Gubernur Jawa Tengah, H. Mardiyanto. Pemasangan tiang pancang pertama tersebut juga dihadiri oleh tujuh duta besar dari Negara-negara sahabat, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Mesir, Palestina, dan Abu Dabi. Dengan demikian mata dan perhatian dunia internasional pun mendukung dibangunnya Masjid Agung Jawa Tengah tersebut.
Sejarah Singkat Berdirinya Masjid Agung Semarang
Keberadaan Masjid Agung Semarang tidak lepas dari wakaf
Masjid Kauman Semarang yang mana persoalannya sejak tahun 1980.
Kembalinya wakaf Masjid Kauman menjadi momentum bagi masyarakat Semarang
untuk membangun Masjid Agung Semarang. Tepatnya pada tanggal 6
juni 2001 Gubernur Jawa Tengah membentuk tim koordinasi yang terdiri
dari Pemerintah Provinsi, Majelis Ulama Indonesia, Departemen Agama,
Masjid Besar Kauman Semarang, Pemerintah Kota, Departemen Pekerjaan
Umum, Organisasi Kemasyarakatan Islam dan juga para Cendekiawan. Dan
mereka membentuk Panitia Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah. Setelah
urusan mengenai persetujuan tanah, persetujuan biaya pembangunan dan
satu hal lagi yaitu pemilihan lapak tanah yang membutuhkan tanah seluas
10 hektar. Akhirnya ditentukan wakaf tanah Masjid Besar Kauman yang
terletak di Jl.Gajah, letaknya sekitar 800 meter dari Jalan Arteri
Soekarno Hatta. Kemudian Panitia menerbitkan dokumen tekhnis pada bulan
november 2001. Setelah rencana pembangunan selesai, mulai dari hari
jumat tanggal 6 September 2002 mulai dilakukan pembangunan yang ditandai
dengan pemasangan tiang pancang oleh Menteri Agama dan Gubernur Jawa
Tengah. Pemasangan tiang tersebut juga dihadiri oleh duta dari
negara-negara lain yaitu dari Palestina, Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Uni
Emirat Arab, Mesir, Arab Saudi dan Abu Dabhi. Maka dari itu Masjid Agung Semarang sudah
dikenal sampai le penjuru internasional. Sebelum pemasangan tiang
paacang panitia bersama masyarakat menggelar acara pengajian dan
mujahadah. Dan setelah pembangunan selesai masjid ini mulai digunakan.
Pada tanggal 19 maret 2004 masjid ini digunakan untuk ibadah solat
jum'at. Pada akhirnya bangunan ini diresmikan oleh Bapak Susilo Bambang
Yudhoyono dan menjadi landmark kota semarang dengan keunikan terdapat
payung-payung besar didepan masjid yang indah.
Pesona Arsitektur Masjid Agung Semarang Jawa Tengah
Masjid Agung Semarang sekilas mirip seperti bangunan yang ada di Roma, Italia yaitu Colloseum Amfiteater. Dan
gaya arsitektur yang merupakan perpaduan serasi dari Islam, Jawa dan
Yunani. Bangunan yang menjadi ciri khas Jawa terdapat pada atap limasan.
Bangunan yang menjadi keunikan lain yaitu terdapat bangunan yang dengan
dasar kubus, bentuk melingkar dan mengerucut. Sebelah selatan masjid
terdapat menara 99, karena tingginya 99 meter dan mensimbolkan Asmaul Husna (nama-nama
Allah swt yang baik). Menara ini memiliki 19 lantai, lantai pertama
digunakan sebagai stasiun radio DAIS MAJT, lantai kedua merupakan museum
perkembangan Islam di Jawa Tengah, dan bagian yang paling atas
merupakan gardu pandang untuk melihat bentangan kota Semarang dan pantai
yang terlihat. Pada lantai yang paling atas ini juga digunakan untuk Rukyat Al-Hilal untuk melihat hilal sebagai penentuan awal puasa atau penentuan syawal. Arsitektur yang paling menarik dari Masjid Agung Semarang terdapat
payung raksasa, namun payung ini hanya dibuka saat hari-hari tertentu
seperti Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha serta acara-acara
tertentu. Tidak seperti di Masjid Nabawi yang dibuka setiap saat untuk
melindungi jemaah dari terik matahari maupun hujan.
Masjid Agung Semarang merupakan masjid terbesar di Jawa Tengah
yang dapat menampung jemaah bahkan dapat mencapai sepuluh ribu jemaah.
Karena arsitektur bangunan yang megah yaitu dengan luas tanah 10 hektar
maka sering digunakan juga warga sekitar untuk lari pagi keliling masjid
dan suasana yang Islami, bersih dan asri menambah kesan keindahan Masjid Agung Semarang. Masjid Agung Semarang ini
merupakan salah satu aset landmark Islami yang menjadi pusat
peribadatan umat muslim warga Semarang maupun dari luar semarang yang
berkunjung untuk berwisata religi sekaligus menjalankan ibadah di Masjid Agung Semarang. Sekian artikel tentang Masjid Agung Semarang Jawa Tengah.
http://sobattraveller.blogspot.co.id/2015/11/masjid-agung-semarang.html
No comments:
Post a Comment